ARTIKEL
(sejarah matematika)
NAMA : RATIH
SIREGAR
NIM: 350725905
JUR: PMM-5
SEM: III
PERMASALAHAN MATEMATIKA
YANG BERKEMBANG PADA SAAT INI
Pada dasarnya kita ketahui bersama
bahwa matematika senantiasa ada pada semua kurikulum sekolah. Sekarang kurikulum
matematika yang kita gunakan saat ini padat dengan materi. Guru terbebani
dengan target untuk menyelesaikan bahan materi uang sangat besar. Jika ada dua
guru bertemu yang akan menjadi bahan pembicaraan adalah sampai dimana
pembahasan materi di kelasanya. Bukan mendiskusikan bagaiman maenyampaikan
suatu materi denganmenarik.
Dalam pelajaran matematika
yang seharusnya kita belajar
menalar, telah di ubahmenjadi menghafal. Disini dapat di simpulakan bahwa
permasalahan matematika dalam pembelajaran yaitu:
-
adanya
persepsi pada anak didik bahwa matematika adalah suatu ilmu yang tidak
bermanfaat.
-
Tidak
adanya dukungan orang tua dalam pembelajaran matematika di rumah,
-
Minimnya
kreatif seorang guru matematiak dalam
pembelajaran matematika. Seperti dalam memmpersiapkan
ilustrasi-ilustrasi yang menunjang sertamenungkatkan motivasi anak didik dalm
pembelajaran meteri matematika tersebut.
Banyaknya pendapat yang menyatakan bahwa matematiaka itu adalah
‘ilmu’ yang pasti. Masalah-masalah guru persoaalan matematika dapat
diselesaikan prosedur jelas, terurut. Dan seklek. Hal itu berbeda dengan
ilmu-ilmu social lainnya. Yaiti untuk menjelaskan suatau permasalahan tidak ada prosedur pasti
yang dapat digunakan.
Permasalahan matematika dapat di klasikasikan pada dua bagian,
yaitu:
1.
Closed
problems , dimana dalam penyelesaian soal-soal matematika prosedur yang
digunakan sudah hamper bias dikatakan
standart allias baku.
Akibatnya, timbul yang agak keliru terhadap matematika. Matematika dianggap
sebagai pengetahuan yang pasti, prossedural, dan aklek.
2.
Open
problems, sudah hamper tidak tersentuh dalam pembelajaran. Ini dapat di
kelompokkan menjadi dua; (1) open-ended problems, (2) pure open problems.
Open-ended
problems di kelompokkan menjadi dua, yaitu:


Menurut ahli matematiaka David Hilbert di paris, Prancis. Mencetuskan bahwa problem-problem matematika
yag tak terpecahkan dipilih oleh sebuah Dewan Pertimbangan Ilmiah CMI. Ada tujuh problem
matematika pada abad ke 21 yang menjadi tantangan bagi semua ahli matematika di
dunia untuk membuat formulasinya. Yaitu:
1)
Dugaan
Birch dan Swinnerton-Dyer: Geometri Euclid untuk abad 21 yang melibatkan apa
yang disebut titik Abelien dan fungsi zeta serat jawaban-jawaban terbatas dan
tidak terbatas untuk persamaan-persamaan aljabar.
2)
Poinbcare
Conjekture: permukaan sebuah aspal yang tersambung secara sederhan. Permukaan
sebuah donat tidak.
3)
Persamaan
Navier-Stokes : jawaban bagi turbulensi gelombang dan angin terletak di suatu
tempat dalam pemecahan permasalahan ini.
4)
P versus
NP ; beberapa persoalan terlalu besar,
anda dapatdengan cepat membuktikan kebenaran
sebuah jawaban yang memang benar. Tetapi anda butuh sumur
jadat raya apabila harus memecahkannya dari awal.
5)
Hipotesiss
Riemann: melibatkan fungsi-fungsi zeta, dan sebuah penekanan bahwa seluruh
solusi “menarik”dari sebuah perssamaan terdapat sebuah (persamaan) garis lurus.
6)
Dugaan
Hodge: di tepian batas antara aljabar dan geometri, melibatkan persoalan teknis
dari bentuk-bentuk bangunan dengan merekatkan blok-blok geometric secara
bersamaan.
7)
Yang-Mills
dan Selisih Massa: sebuah persoalan yang melibatkan mekanika kunatum dan
partikel-partikeldasar. Para ahli fisika
menyadari, computer dapat mensimulasikannya, tetapi belum seorang pun yang
menemukan teori untuk menerangkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar