Halaman

Senin, 10 Desember 2012

sejarah matematika


ARTIKEL
 (sejarah matematika)

NAMA : RATIH SIREGAR
NIM: 350725905
JUR: PMM-5
SEM: III


PERMASALAHAN MATEMATIKA
YANG BERKEMBANG PADA SAAT INI

            Pada dasarnya kita ketahui bersama bahwa matematika senantiasa ada pada semua kurikulum sekolah. Sekarang kurikulum matematika yang kita gunakan saat ini padat dengan materi. Guru terbebani dengan target untuk menyelesaikan bahan materi uang sangat besar. Jika ada dua guru bertemu yang akan menjadi bahan pembicaraan adalah sampai dimana pembahasan materi di kelasanya. Bukan mendiskusikan bagaiman maenyampaikan suatu materi denganmenarik.
           
Dalam pelajaran matematika  yang seharusnya  kita belajar menalar, telah di ubahmenjadi menghafal. Disini dapat di simpulakan bahwa permasalahan matematika dalam pembelajaran yaitu:
-        adanya persepsi pada anak didik bahwa matematika adalah suatu ilmu yang tidak bermanfaat.
-        Tidak adanya dukungan orang tua dalam pembelajaran matematika di rumah,
-        Minimnya kreatif seorang guru matematiak dalam  pembelajaran matematika. Seperti dalam memmpersiapkan ilustrasi-ilustrasi yang menunjang sertamenungkatkan motivasi anak didik dalm pembelajaran meteri matematika tersebut.

Banyaknya pendapat yang menyatakan bahwa matematiaka itu adalah ‘ilmu’ yang pasti. Masalah-masalah guru persoaalan matematika dapat diselesaikan prosedur jelas, terurut. Dan seklek. Hal itu berbeda dengan ilmu-ilmu social lainnya. Yaiti untuk menjelaskan  suatau permasalahan tidak ada prosedur pasti yang dapat digunakan.

Permasalahan matematika dapat di klasikasikan pada dua bagian, yaitu:
1.            Closed problems , dimana dalam penyelesaian soal-soal matematika prosedur yang digunakan sudah hamper bias  dikatakan standart allias baku. Akibatnya, timbul yang agak keliru terhadap matematika. Matematika dianggap sebagai pengetahuan yang pasti, prossedural, dan aklek.
2.            Open problems, sudah hamper tidak tersentuh dalam pembelajaran. Ini dapat di kelompokkan menjadi dua; (1) open-ended problems, (2) pure open problems.

Open-ended problems di kelompokkan menjadi dua, yaitu:
*     Problem dengan satu jawaban banyak cara  penyelesaian
*     Banyak cara penyelesain juga banyak  jawaban.

Menurut ahli matematiaka David Hilbert di paris, Prancis.  Mencetuskan bahwa problem-problem matematika yag tak terpecahkan dipilih oleh sebuah Dewan Pertimbangan Ilmiah CMI. Ada tujuh problem matematika pada abad ke 21 yang menjadi tantangan bagi semua ahli matematika di dunia untuk membuat formulasinya. Yaitu:
1)     Dugaan Birch dan Swinnerton-Dyer: Geometri Euclid untuk abad 21 yang melibatkan apa yang disebut titik Abelien dan fungsi zeta serat jawaban-jawaban terbatas dan tidak terbatas untuk persamaan-persamaan aljabar.
2)     Poinbcare Conjekture: permukaan sebuah aspal yang tersambung secara sederhan. Permukaan sebuah  donat tidak.
3)     Persamaan Navier-Stokes : jawaban bagi turbulensi gelombang dan angin terletak di suatu tempat dalam pemecahan permasalahan ini.
4)     P versus NP ; beberapa persoalan terlalu  besar, anda dapatdengan cepat membuktikan kebenaran  sebuah jawaban yang memang benar. Tetapi anda  butuh sumur  jadat raya apabila harus memecahkannya dari awal.
5)     Hipotesiss Riemann: melibatkan fungsi-fungsi zeta, dan sebuah penekanan bahwa seluruh solusi “menarik”dari sebuah perssamaan terdapat sebuah (persamaan) garis lurus.
6)     Dugaan Hodge: di tepian batas antara aljabar dan geometri, melibatkan persoalan teknis dari bentuk-bentuk bangunan dengan merekatkan blok-blok geometric secara bersamaan.
7)     Yang-Mills dan Selisih Massa: sebuah persoalan yang melibatkan mekanika kunatum dan partikel-partikeldasar. Para ahli fisika menyadari, computer dapat mensimulasikannya, tetapi belum seorang pun yang menemukan teori untuk menerangkannya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar