SIKAP
ADALAH SEGALANYA
“wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita
yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah
untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa
yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezki
yang mulia (surga).” AN-NUR : 26
Asbabun
nuzul:
Ayat
ini menunjukkan kesucian 'Aisyah r.a. dan Shafwan dari segala tuduhan yang
ditujukan kepada mereka. Rasulullah adalah orang yang paling baik Maka pastilah
wanita yang baik pula yang menjadi istri beliau.
Ayat di atas memang bukan janji Allah tetang
otomatisnya orang baik akan mendapat pasangan yang baik. Ayat tersebut secara
umum memberitahukan kepada kita bahwa orang2 yang baik akan mendapatkan
pasangan yang baik pula, dengan berusaha mengkondisikan diri menjadi baik dan
juga berikhtiar mencari pasangan yang baik.
Namun,
baik dalam hal inipun secara logika dapat diartikan bermacam-macam. Secara
khusus Allah SWT membuat perumpamaan bagaimana seorang yang baik mendapat
pasangan yang tidak baik. Hal ini dapat kita lihat pada kisah nabi NUH, nabi
LUTH, dan Fir’aun. Allah SWT. menakdirkan istri
kedua Nabi tiu tidak menerima dakwah suami mereka, padahal keduanya
adalah belahan jiwa yang saling melengkapi, saling menemani dan mendampingi.
Keduanya enggan menerima ajakan kepada keimanan bahkan tidak menerima risalah
yang dibawa suami mereka.
Ayat
tersebut bukanlah merupakan janji Allah SWT kepada manusia yang baik akan
mendapatkan yang baik pula. Sebaliknya ayat tersebut merupakan peringatan agar
umat islam memilih manusia yang baik untuk dijadikan pasangan hidup.
NB: tafsir IBNU KATSIR
dan tafsirATH-THOBARI