Halaman

Senin, 24 Desember 2012

SENJATA SAKTI


SENJATA SAKTI PENGUSIR SETAN
Suatu malam, simpanan kurma milik Ubay bin Ka’ab menemukan pencurinya, sesosok hewan mirip anak kecil yang sudah baligh. Ubay memberi salam dan makhluk itu menjawab salamnya. Ubay bertaya, “Apakah kamu jin atau manusia?”. Makhluk itu menjawab, “Jin”. Ubay bertanya, “Kemarikan tanganmu”. Makhluk itupun mengulurkan tangannya. Ternyata tangannya serupa dengan kaki anjing dan bulunya juga mirip bulu anjing. Ubay bertanya, “sperti inikah jin diciptakan?”. Makhluk itu menjawab,”Bangsa jin tw kalau tidak ada bangsa jin yang kuat dariku”. Ubay bertanya,”utuk apa kamu kemari?”. Ia menjawab,”kami dengar engkau senang memberi sedekah, kamipun datang untuk mendapat makananmu”. Ubay bertanya lagi,”apa yang bisa menghindarkan kami dari kalian?”. Jin itu menjawab,”ayat yang ada dalam suroh al-baqarah yang bunnyinya, “Laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum” (Al-baqarah: 225). Sesiapa yang membacanya pada pagi hari aka dilindungi sampai sore”. Pada pagi hari Ubay menyampaikan peristiwa malam itu kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda, “makhluk buruk itu berkata jujur”.(HR. Imam Nasa’i dan Ibnu Hiban)
Kasus serupa juga dialami Abu Hurairah ketika ditugasi menjaga zakat fitrah. Setan mencuri harta tersebut dan Abu Hurairah memergokinya. Setan memohon agar dibebaskan dan Abu Hurairah pun membebaskannya. Tapi karena ternyata kembali dan hal itu terulang hingga tiga kali, Abu Hurairah mengancam akan membawa setan tersebut kepada Rasulullah SAW. Namun, setan memita untuk dibebaskan dan ia memberitahukan sebuah rahasia berupa cara agar manusia terlindung dari setan. Setan mengatakan agar membaca ayat kursi sebelum tidur dan itu akan melindungi manusia sampai pagi. Saat peritiwa ini disampaikan kepada Rasulullah SAW, Beliau besabda: “ia jujur padamu meski ia pendusta. Dia itu setan”. (HR. Imam Bukhari).
Dalam kitab FATHUL BARI disebutkan, kisah ini membawa hikmah yang sangat banyak. Kita jadi tahu bahwa setan memakan makanan manusia, dapat memperlihatkan wujudnya dalam kondisi tertentu dan tidak mampu menggoda manusia yang membaca ayat kursi. Dan ini menjadi bukti keagungan ayat kursi. Sebagaimana ditegaskan dalam hadist berikut:
Dari Ubay Bin Ka’ab berkata, Rasulullah SAW besabda: “wahai Abu Mundzir (Ubay bin Ka’ab), tahukah engkau ayat apakah di dalam kitabullah yang menurutmu paling agung?”. Aku berkata, “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui”. Rasulullah SAW mengulangi, wahai Abu Mundzir, tahukah engkau ayat apakah di dalam kitabullah yang menurutmu paling agung?”. Aku menjwab, “ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QOYYUM”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, semoga Allah melimpahkan ilmu padamu, Abu Mundzir”. (HR. Muslim)
NB: Rutin membecanya di pagi dan sore hari, atau sesering mungkin. InsyaALLAH kita dan keluarga akan terlindnung dari setan.

oleh: T. Anwar (Majalah AR-RISALAH)